Berita

Sinergi Polisi dan Warga Amankan Nyongkolan di Desa Banyu Urip, Gerung

×

Sinergi Polisi dan Warga Amankan Nyongkolan di Desa Banyu Urip, Gerung

Share this article
Harmoni Adat dan Ketertiban: Nyongkolan Aman di Kecamatan Gerung

Lombok Barat, NTB – Tradisi Nyongkolan, ritual adat pernikahan khas suku Sasak yang penuh semarak, kembali digelar di Dusun Pesanggerahan, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung. Pada Sabtu sore, 5 Juli 2025, sekitar pukul 16.40 WITA, rombongan pengantin bergerak diiringi dentuman musik Gendang Beleq dan melodi tradisional Ali-ale, memeriahkan suasana desa. Kelancaran dan keamanan acara ini tak lepas dari peran aktif Kepolisian Sektor Gerung, khususnya para Bhabinkamtibmas yang sigap mengawal jalannya prosesi.

Peran Penting Bhabinkamtibmas dalam Pengamanan Adat

Pengamanan kegiatan adat seperti Nyongkolan menjadi salah satu prioritas bagi Kepolisian untuk memastikan tradisi lokal dapat berjalan dengan tertib dan aman. Dalam kegiatan kali ini, dua personel Bhabinkamtibmas diterjunkan langsung ke lapangan: Aiptu I Wayan Suartana, Bhabinkamtibmas Desa Banyu Urip, dan Aipda Nurhamudin, Bhabinkamtibmas Desa Tempos. Keduanya bahu-membahu melaksanakan tugas pengamanan dan pengaturan lalu lintas.

“Kehadiran kami di sini adalah untuk memastikan prosesi Nyongkolan berjalan lancar, aman, dan tidak mengganggu ketertiban umum, terutama arus lalu lintas,” ujar Kapolsek Gerung, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, saat dihubungi terpisah. Beliau menambahkan bahwa pengamanan adat adalah bagian dari upaya Kepolisian untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mendukung pelestarian budaya. “Kami ingin masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menjalankan setiap tradisinya.”

Harmoni Budaya dan Ketertiban Lalu Lintas

Prosesi Nyongkolan yang melibatkan puluhan hingga ratusan orang kerapkali menggunakan sebagian badan jalan, sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan. Menyadari hal ini, peran Bhabinkamtibmas tidak hanya sebatas pengamanan, tetapi juga aktif dalam pengaturan arus lalu lintas. Dengan sigap, Aiptu I Wayan Suartana dan Aipda Nurhamudin mengarahkan pengguna jalan, baik pengendara roda dua maupun roda empat, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

“Kami berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat yang melintas tetap bisa melanjutkan perjalanan tanpa hambatan berarti. Pada saat yang bersamaan, rombongan Nyongkolan juga bisa berjalan dengan khidmat tanpa khawatir akan gangguan dari luar,” jelas Aiptu I Wayan Suartana di lokasi kegiatan. Ia juga mengapresiasi partisipasi masyarakat yang turut memahami dan mematuhi arahan petugas, sehingga kelancaran acara dapat terwujud.

Musik Gendang Beleq dan Ali-ale yang mengiringi rombongan Nyongkolan menambah kekayaan budaya Lombok yang perlu terus dijaga. Di tengah hiruk pikuk suara musik tradisional, terlihat jelas koordinasi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam menjaga ketertiban.

Hasil Positif: Keamanan dan Kelancaran Terjamin

Berkat kesigapan Bhabinkamtibmas dan dukungan masyarakat, kegiatan adat Nyongkolan di Dusun Pesanggerahan ini berjalan sukses. “Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara Nyongkolan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Tidak ada insiden yang berarti, dan arus lalu lintas juga terpantau kondusif,” pungkas Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.

Keberhasilan pengamanan ini menjadi cerminan sinergi positif antara Kepolisian dan masyarakat dalam menjaga kondusivitas wilayah. Tradisi Nyongkolan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas Suku Sasak dapat terus dilestarikan dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, perayaan adat dapat berjalan meriah tanpa mengesampingkan ketertiban dan keamanan publik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *